PERENCANAAN
WIRAUSAHA ( Business Plan) PENGOLAHAN KEDELAI
(USAHA PEMBUATAN TAHU)
Di Desa Lama Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat
Propinsi Sumatra Utara
OLEH :
N A R O H
Nirem.05.1.05.0207
ABSTRAK
Tahu adalah bahan makanan olahan yang terbuat dari kedelai, bertekstur kenyal, berwarna putih/kuning, berbentuk segi empat ukuran 3 x 3 cm atau tergantung selera yang diinginkan. Bagi masyarakat konsumen di Indonesia baik yang ada di kota dan di pedesaan, produk tahu merupakan bagian makanan sebagai lauk pauk, disayur atau diolah menjadi bentuk makanan lain sebagai pelengkap makanan ringan pendamping minum kopi. Disamping harganya relatif murah, tahu memiliki kandungan gizi dan protein yang cukup tinggi serta banyak mengandung serat yang dapat melancarkan proses pencernaan makanan dalam tubuh manusia, sehingga tahu merupakan salah satu pilihan makanan masyarakat di Indonesia.
Proses pembuatannya cukup sederhana dan bahan baku berupa kedelai mudah didapat serta tersedia sepanjang tahun. Dengan keadaan tersebut diatas merangsang dunia usaha terutama perusahaan home industri kecil, banyak pemilik modal yang berjiwa wiraswasta tertarik untuk menanamkan modalnya dalam usaha pengolahan kedelai menjadi tahu. Jenis usaha pengolahan kedelai menjadi tahu cukup menarik karena tidak terlalu membutuhkan modal yang besar, proses pembuatannya sederhana, secara ekonomi cepat menghasilkan uang. Dalam pemasarannya, karena makanan tahu sudah memasyarakat baik di kota maupun di desa dalam berbagai tingkatan status sosial masyarakat. Hal ini memperlancar proses pemasaran dan proses produksi dapat berjalan terus menerus.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kedelai termasuk bahan makanan yang penting setelah bahan pangan padi dan jagung. Dalam mempertahankan stabilitas pangan nasional bahan pangan padi dan jagung merupakan bahan pangan pokok bagi bangsa Indonesia sebagai sumber karbohidrat. Sedangkan bahan pangan yang berupa kacang-kacangan merupakan bahan pangan pendukung bahan pangan pokok, karena bahan pangan dari kacang-kacangan termasuk kedelai sebagai sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh setiap manusia.
Karena kedelai mempunyai kandungan protein cukup tinggi. Bagi masyarakat Indonesia bahan pangan kedelai ini, sudah sangat memasyarakat dan dikenal oleh semua lapisan masyarakat baik di kota maupun di pedesaan. Banyak ragam produk dari bahan pangan kedelai yang diolah perusahaan dari tingkat besar sampai perusahaan tingkat bawah/home industri yang membuat produk olahan kedelai menjadi bahan pangan siap saji, siap konsumsi yang beredar di masyarakat konsumen seperti kecap, susu sari kedelai, tahu, tempe, tauco dan lain-lain.
Masalah yang terjadi di tingkat konsumen sekarang ini adalah bahwa makanan olahan dari bahan kedelai, berupa tahu, tempe, kecap dianggap sebagai makanan disepelekan, dianggap sebagai makanannya orang kelas rendah, rasanya kurang enak, cepat membosankan dan tidak disukai oleh generasi anak-anak dan remaja.
Masyarakat konsumen sekarang lebih banyak memilih rasa enak, penampilan menarik yang dapat merangsang selera makan, memiliki nilai sosial yang lebih tinggi dan masalah kandungan gizi, protein yang terkandung dalam makanan tersebut serta harga yang harus mereka beli dinomorduakan.
Kondisi masyarakat seperti ini, kalau ditinjau dari segi bisnis merupakan peluang besar yang dapat dijadikan sebagai sumber usaha yang produksinya disenangi dan dibutuhkan oleh masyarakat konsumen.
B.Tujuan
1.Agar mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan, dan menambah pengalaman dalam usaha pengolahan kedelai menjadi tahu.
2.Dengan adanya usaha ini nantinya diharapkan dapat menambah penghasilan mahasiswa.
C.Manfaat
1.Untuk mengurangi banyaknya pengangguran yang selama ini terjadi dikalangan masyarakat.
2.Menambah keterampilan dan pengetahuan mahasiswa untuk berwirausaha.
BAB II
PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA
A.Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Produk makanan olahan dari kedelai berupa tahu merupakan bahan makanan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia, semua lapisan masyarakat baik yang tinggal di kota dan di desa semua sudah mengenal tahu dan sering memakan tahu.
Karena sebagian besar masyarakat konsumen tahu sudah mengetahui bahwa kandungan gizi dan protein yang ada dalam makanan tahu cukup tinggi. Sedangkan ditinjau dari ekonomi, harga makanan tahu cukup murah. Sehingga merupakan hal yang wajar kalau masyarakat baik di kota dan di desa banyak yang mengkonsumsi tahu.
Kondisi seperti ini merupakan peluang besar bagi usahawan untuk menanamkan modalnya di bidang pengolahan kedelai menjadi tahu. karena prospek pemasaran tahu dimasa-masa yang akan datang cukup cerah, dengan berkembangnya masyarakat yang sadar gizi dan pertambahan penduduk yang terjadi pada setiap tahun merupakan peluang untuk berkembangnya industri tahu.
B.Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat, faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Pada dasarnya makanan tahu ini tidak tahan lama dalam penyimpanan, 1 – 2 hari dapat bertahan lebih, dari 2 hari makanan tahu sudah rusak dan tidak layak dikonsumsi.
Untuk memperjelas strategi pemasaran tersebut diatas terlihat pada bagan pemasaran berikut ini :
Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan
BAB III
ANALISIS USAHA
A.Analisis Pasar
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.
Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
Maka dengan melihat pasar tradisional sebagai sentral kebutuhan masyarakat akan kebutuhannya sehari-hari. Terlihat jelas penjualan dari produk makanan tahu, tiap hari selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung, pendatang serta masyarakat setempat. Tidak kurang dari 500 orang berkunjung ke pasar Tradisional untuk mencari / membeli kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Diperkirakan apabila di pasar stradisional tersebut pengunjung membeli tahu cukup 10 % saja dari konsumen pasar tradisional, berarti sudah jelas 50 orang yang membeli tahu rata - rata seharga Rp. 5.000,- sudah terjadi output Rp. 250.000,-/hari/tempat.
Dengan demikian ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (“Total Quality Management”).
B.Analisis Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.
Sedangkan nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
Kemampuan produksi pengolahan tahu setiap harinya adalah sebagai berikut :
1.Kedelai 50 Kg @ Rp.3.500 = Rp.175.000,-
2.Kayu Bakar 0.5 m3 @ Rp.100.000 = Rp.50.000,-
3.Bensin untuk penggilingan 2 Liter = Rp.10.000.-
4.Tenaga kerja 3 orang @ Rp.25.000 = Rp.75.000,-
Jumlah Pengeluaran = Rp.310.000,-
Produksi tahu setiap cetak dati 5 Kg kedelai menjadi 200 potong tahu @ Rp.200,- = Rp.40.000,-
Untuk 50 Kg kedelai =50/ 5 x Rp.40.000,- = Rp.400.000,-
Produk sampingan ampas tahu = 5 / 50 x Rp.4.000,- =Rp.40.000,-
Pendapatan tahu setiap harinya = Rp.440.000,-
Keuntungan usaha tahu tiap harinya adalah Rp.440.000,- - Rp.310.000 = Rp.130.000,-
C.Kondisi Manajemen
Manajemen dalam usaha merupakan bagian kegiatan yang sangat penting, karena dengan adanya manajemen maju mundurnya usaha dapat terkontrol dan mudah dipantau dalam pelaksanaanya serta setiap saat dapat dievaluasi.
Menurut Prof Charlie Chang (1995), untuk menjamin kemampuan suatu industri bertahan (“survive”) dalam era global ini, maka penerapan Manajemen Mutu Total bukan lagi merupakan suatu pilihan, tetapi suatu keharusan. Untuk mengelola manajemen secara baik dan praktis, maka dapat dibagi atas tiga suara, yaitu Voice of Customer, Voice of Employee dan Voice of Process.
Manajemen mutu total dapat dilihat sebagai pendekatan utama untuk mendapatkan kepuasan pelanggan dan keuntungan industri. Industri harus memahami bagaimana pelanggannya memandang mutu dan tingkat mutu yang diharapkan pelanggan. Industri harus berusaha menawarkan mutu lebih baik dari pada saingannya. Hal ini melibatkan komitmen manajemen dan karyawan secara total dalam usaha mencapai mutu yang lebih tinggi.
Minimal dalam manajemen perusahaan tahu, ada 3 bagian penting, yaitu: manajemen perencanaan, manajemen pelaksanaan dan manajemen keuangan. Dari ketiga bagian ini dalam pelaksanaannya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan karena saling terkait satu sama lainnya.
D.Kondisi Persaingan
Dalam bentuk usaha apapun usaha kecil maupun usaha besar persaingan tetap selalu ada baik dalam usaha produksi, maupun dalam pemasaran. Apalagi usaha pembuatan tahu yang proses produksinya cukup sederhana dan tidak membutuhkan modal besar.
Untuk mengantisipasi persaingan dalam usaha, sebagai pelaku usaha harus aktif memantau situasi pasar dan selera/keinginan konsumen, agar produk yang kita jual senantiasa cocok dengan kondisi pasar dan keinginan dari konsumen.
Pada dasarnya mutu produk yang diutamakan diamana, Mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat produk yang berpengaruh pada kemampuannya memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Definisi ini berpusat pada pelanggan, dimana pelanggan punya kebutuhan dan pengharapan tertentu. Selain itu mutu dapat diartikan jaminan kesetiaan pelanggan, pertahanan terbaik melawan saingan dari luar dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng
E.Kondisi Harga
Dalam penentuan harga jual produk tahu yang menjadi pertimbangan harga jual adalah besarnya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, tenaga kerja, bahan dan nilai keuntungan 20 – 30 %. Apabila pesaing menjual harga lebih murah, maka tindakan yang akan dilakukan yaitu memasang harga pada prosentase terendah yaitu 20 % dan mempertahankan atau meningkatkan kualitas produksi agar dapat memikat pelanggan / konsumen dengan produk yang dikeluarkan.
Untuk melayani beraneka ragam selera konsumen dan kemampuan daya beli konsumen, produk yang dijual juga dibentuk menjadi beberapa ukuran, yaitu ukuran besar, ukuran sedang dan ukuran kecil, dengan harga jual mengikuti besarnya ukuran produk. Sebagai pengusaha tahu kita harus dapat menjaga, memelihara pelayanan agar konsumen dapat menikmati kepuasan dan pada akhirnya akan menjadi pelanggan tetap.
F.Kondisi Promosi dan Iklan
Dalam dunia pemasaran produk olahan dan lain-lain unsur promosi dan iklan merupakan bagian yang penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat konsumen.
Makin banyak masyarakat yang mengenal serta mengetahui tentang produk yang akan membeli produk tersebut. Apalagi produk makanan yang dikategorikan basah yang pada isu sekarang terjadi adanya penggunaan bahan pengawet dari Formalin dan Borax. Maka, tindakan yang dilakukan dengan menggunakan spanduk yang dipasang di tempat produksi dan tempat penjualan / pemasaran serta penyebaran media informasi berupa lifleat kepada para pedagang pengecer dan warung-warung makanan karena haini merupakan suatu alat untuk memberi informasi kedapa masyarakat konsumen / pelanggan.
G.Kondisi Keuangan
1.Modal Tetap
a.Bangunan usaha ukuran 6 x 9
b.Peralatan usaha
c.Mesin penggiling kedelai 1 unit
d.Kendaraan roda dua 1 unit
= Rp. 8.500.000,-
= Rp. 3.000.000,-
= Rp. 5.000.000,-
= Rp. 8.000.000,-
2.Modal Variabel
a.Kedelai 300 Kg @ Rp. 3.500,-
b.Tenaga kerja 3 orang @ Rp. 25.000,-
c.Kayu bakar 6 m3 @ Rp. 100.000,-
d.Uang kas/cadangan
Jumlah
= Rp. 1.050.000,-
= Rp. 75.000,-
= Rp. 600.000,-
= Rp. 500.000,-
= Rp. 26.725.000,-
3.Perputaran Keuangan Per Hari
a.Pengadaan bahan kedelai 50 Kg @ Rp. 35.000,-
b.Pengadaan kayu bakar 0,5 m3 @ Rp. 100.000,-
c.Gaji karyawan 3 orang @ Rp. 25.000,-
d.Pengadaan bensin 2 liter @ Rp. 5.000,-
Jumlah
= Rp. 175.000,-
= Rp. 50.000,-
= Rp. 75.000,-
= Rp. 10.000,-
= Rp. 310.000,-
Pendapatan produk pokok tahu
Pendapatan sampingan (ampas)
Jumlah
= Rp. 400.000,-
= Rp. 40.000,-
= Rp. 440.000,-
Pendapatan usaha / hari :
Rp. 440.000,- - Rp. 310.000,- = Rp. 130.000,-
Pendapatan somah usaha :
Rp. 130.000,- + ( 2 HOK keluarga x Rp. 25.000) = Rp. 180.000,-
BAB IV
KESIMPULAN
Tahu adalah bahan makanan olahan yang terbuat dari kedelai, produk tahu merupakan bagian makanan sebagai lauk pauk, disayur atau diolah menjadi bentuk makanan lain sebagai pelengkap makanan ringan pendamping minum kopi. Disamping itu harganya relatif murah, tahu memiliki kandungan gizi dan protein yang cukup tinggi serta banyak mengandung serat. Proses pembuatannya cukup sederhana dan bahan baku berupa kedelai mudah didapat serta tersedia sepanjang tahun. Jenis usaha pengolahan kedelai menjadi tahu cukup menarik karena tidak terlalu membutuhkan modal yang besar, proses pembuatannya sederhana, secara ekonomi cepat menghasilkan uang.
DAFTAR PUSTAKA
Cung, C. 1995. Best Practices of Total Quality Management, Makalah seminar PQM. Jakarta
Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT Alex Media Komputindo, Jakarta
Ishikawa, K. dan David, J.L. 1992. Pengendalian Mutu terpadu. Penerbit P.T. Remaja Rosdakarya, Bandung
Nainggolan, M. 1996. Total Customer sutisfaction, P.T. Agro Manunggal International Corporate Training Centre, Jakarta.
Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar