Sabtu, 10 Januari 2009

Budidaya Jagung

I.PENDAHULUAN
I.a.Tujuan
Untuk mengetahui indeks luas daun jagung dan kacang tanah
Untuk menentukan pengaruh dari penggunaan pupuk organik
Pemanenan unsur ‘N’ pada udara.

I.b.Latar Belakang
Sejak perang dunia ke-2 seluruh dunia kekurangan pangan khususnya Negara-Negara bekas jajahan termaksud Indonesia. PBB sebagai lembaga dunia merasa bertanggung jawab atas kelaparan dunia. Maka dibentuklah lembaga Food and Agricalture Organization (FAO) untuk mengatasi permasalahan pangan dunia. Untuk tujuan tersebut lahirlah progam yang terkenal,yaitu Revolusi Hijau. Tahun 1968, program Revolusi Hijau diadopsi oleh Pemerintah Indonesia dengan program Panca Usaha Tani yang menitik beratkan pada penggunaan benih unggul, pestisida dan pupuk buatan dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) sebagai ujung tombaknya.
Penelitian pemulihan jagung menduduki arti yang sangat penting dalam usaha peningkatan produksi secara nyata, karena melalui kegiatan ini dihasilkan varietas unggul yang bedaya hasil tinggi dan tahan terhadap penyakit utama bulai. Oleh karena itu penelitian pemuliaan jagung nasional ditujukan untuk pengembangan komponen paket teknologi tepat guna bagi berbagai agro-ekosistem berupa varietas unggul, baik komposisi maupun hibrida. Disamping itu pemuliaan jagung juga harus dapat menyediakan benih pemuliaan serta informasi dasar tentang metode pemuliaan.
Dengan adanya reorganisasi dilingkungan badan penelitian dan pengembangan pertanian yang dikaitkan dengan mendapat setiap balai penelitian, maka pemulian jagung di Ballitan Bogor ditekankan kepada pembentukan varietas komposit dataran rendah yang berdaya hasil tinggi dan tahan penyakit bulai; varietas dataran tinggi yang berumur 100-110 hari, berdaya hasil tinggi, tahan penyakit bulai, busuk tongkol, bercak daun dan karat; penghasilan informasi yang lebih mendasar untuk menunjang penelitian pemulian terapan.

II.TINJAUAN PUSTAKA
Tumpangsari merupakan salah satu cara pola tanam yang melakukan penanaman lebih dari satu tanaman, baik dalam arti umur sama maupun umur berbeda. Sebagai contoh tanaman tumpang sari sama umur yaitu jagung dan kedelai.
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Di Indonesia, jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Sedangkan bedasarkan urutan bahan makanan pokok didunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi.
Produksi jagung hingga kini dikonsumsi oleh manusia dalam berbagai bentuk penyajian. Buah jagung yang masih muda, terutama jenis jagung manis(sweet corn)sangat disukai orang dan biasanya disajikan dalam bentuk jagung rebus atau jagung baker, selain itu juga sering dijumpai tepung maizena dan minyak jagung.
Tanaman jagung termasuk keluarga (famili) grameneae,seperti kebanyakan jenis rumput-rumputan. Tetapi tanaman jagung yang termasuk genus zea ini hanya memiliki spesies tunggal.
Jenis-jenis tanaman jagung yaitu :
a)Jagung tepung (zea mays L. amylacea strut)
b)Jagung gizi kuda (zea mays indentata)
c)Jagung mutiara (zea mays indurata)
d)Jagung berondong (zea mays L. everta strut)
e)Jagung manis (zea mays L. saccharata)
f)Jagung bungkus (zea mays L. tunicata strut)
Lahan yang dipergunakan untuk tempat bertanam jagung hendaklah diperhatikan. Sudah sesuaikah dengan persyaratan tumbuh tanaman tersebut?. Di Indonesia jagung ditanam didataran rendah maupun dataran tinggi. Baik disawah, tegal maupun perkarangan. Lahan yang tersedia menentukan kebijaksanaan perencanaan misalnya pola tanam, kepentingan penanaman, keperluan benih sesuai jarak tanam. ini semua berkaitan dengan keadaan lahan, luas lahan, kemiringan dan lain sebagainya.
Benih sebagai bahan utama atau modal pokok dalam budidaya tanaman jagung. Benih yang diperlukan biasanya dikaitkan dengan tujuan dan perencanaan penanaman. Oleh sebab itu biasanya terjadi jumlah kebutuhan benih per Ha berbeda, varietas yang diusahakannya pun kadang-kadang berbeda.
Waktu tanam yang tepat merupakan usaha memperkecil kegagalan panen. Sesuatu yang sekiranya menjadi menjadi kendala pada proses pengolahan tanaman hingga panen perluh mendapat perhatian, misalnya musim tanam, kesulitan air, pengaruh hama yang menyerang tanaman jagung pada saat tertentu. Demikian pula penyakit yang sering menyerang pada keadaan tanaman jagung yang kurang baik.
Tanaman jagung memerlukan jarak tanam yang cukup. Berbagai pengaturan jarak tanam telah dilakukan guna mendapat produksi yang optimal dan pengaturan jarak tanam sangat menentukan keutuhan benih.
Tanaman yang dibudidayakan oleh manusia pada perinsipnya mempunyai tunjuan yang utama untuk memperoleh produksi maksimum yang berkesinambungan.

III.ALAT DAN BAHAN
Pada pengamatan berjalan alat dan bahan yang kami butuhkan ataupun yang kami gunakan sebagai berikut :
Alat
1.Gunting
2.Penggaris
3.Meteran
4.Timangan
5.Oven

Bahan
1.Kertas
2.Daun

IV.PELAKSANAAN
Penanaman jagung dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama pada tanggal 3 oktober 2005 dan pada tahap kedua pada tanggal 10 Oktober 2005. penanaman jagung dan kacang tanah dari pengolahan lahan sampai dengan panen yang bekerja didalamnya yaitu seluruh kelompok II. Pada tanggal 9 Januari 2006 seluruh kelompok II melaksanakan penelitihan tentang perhitungan ILD dan pengaruh pupuk orgaanik. Kemudian pengovenan dilakukan didalam ruang labolatorium tanah, hasil dari perhitungan di ruang labolatorium dapat dilihat dihasil pengamatan.

V.HASIL PENGAMATAN
V.a.Kualitatif
Pada tanaman jagung dan kacang tanah yang kami tanam. Hasil yang kami dapat tidak begitu banyak atau pun memuaskan. Tanaman yang kami tanam mengalami kegagalan dan kerusakan. Kerusakan tanaman ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1.Karena pupuk yang tidak mendukung
2.Perawatan yang kurang intensif
3.Benih yang kurang baik
4.Curah hujan yang tidak diinginkan
5.Hama






V.b.Kuantitatif (perhitungan)
1. tanaman jagung
Table luas daun tanaman jagung
Ulangan
Berat pada kertas (gr)
Berat 10 cm2
Luas daun
I
1,98 gr
0,05 gr
396 cm2
II
1,51 gr
0,05 gr
302 cm2
III
1,96 gr
0,05 gr
392 cm2

Luas daun =
Ulangan I luas daun = =396 gr/cm2
Ulangan II luas daun = =302 gr/cm2
Ulangan III luas daun = = 392 gr/cm2

Tabel Indeks Luas Daun (ILD) tanaman jagung
No
Luas daun
Jumlah daun
Luas seluruh daun
I
396
16
6336
II
302
14
4228
III
392
14
5488
Rt
363,33
14,67
5350,67

Indeks Luas Daun (ILD) =
=
= 0,54 gram/cm2


Tabel Konstanata tanaman jagung
Sampel
Σ daun
Σ buah
Tinggi
Panjang daun
I
16 cm
2
186 cm
90 cm
II
14 cm
2
139 cm
65 cm
III
14 cm
2
169 cm
78 cm
Rata-rata
14,67 cm
2
164,67 cm
77,6 cm

Sampel
Lebar daun
Konstanta
Luas daun
Luas keseluruhan daun
I
7 cm
1,6
396 cm
6336 cm
II
3,5 cm
0,75
302 cm
4228 cm
III
5,5 cm
1,1
392 cm
5488 cm
Rata-rata
5,33 cm
1,15
363,33 cm
5350,67 cm
Perhitungan konstanta :
Ulangan I luas daun(cm2) = konstanta x panjang x lebar
396 = konstanta x 90 x 7
396 = konstanta x 360
Konstanta =
Konstanta = 1,6
Ulangan II luas daun(cm2) = konstanta x panjang x lebar
302 = konstanta x 65 x 3,5
302 = konstanta x 227,5
Konstanta =
Konstanta = 0,75
Ulangan III luas daun(cm2) = konstanta x panjang x lebar
392 = konstanta x 78 x 5,5
302 = konstanta x 429
Konstanta =
Konstanta = 1,1
Tabel data daun jagung setelah dioven pada ruang labolatorium tanah
ulangan
Berat daun setelah dioven
Berat seluruhnya setelah dioven
I
2,52 gram
40,45 gram
II
1,43 garm
20,02 gram
III
2,26 gram
31,64 gram
Jumlah
6,21 gram
92,11 gram
Rata-rata
2,07 gram
30,70 gram

Luas daun seluruhnya =
=
= 5388,18 gram/cm

2. Tanaman kacang tanah
Tabel luas tanaman kacang tanah
Ulangan
Berat pada kertas (gr)
Berat 10 cm2
Luas daun
I
0,10 gr
0,04 gr
25 cm2
II
0,06 gr
0,04 gr
15 cm2
III
0,10 gr
0,04 gr
25 cm2

Luas daun =
Ulangan I luas daun = = 25 gr/cm2
Ulangan II luas daun = = 15gr/cm2
Ulangan III luas daun = = 25 gr/cm2


Tabel Indeks Luas Daun (ILD) tanaman kacang tanah
No
Luas daun
Jumlah daun
Luas seluruh daun
I
25
528
13.200
II
15
332
4.980
III
25
232
5.800
Rt
21,67
364
7993,33
Indeks =
=
= 19,98 gram/cm2

Tabel Konstanta tanaman kacang tanah
Sampel
Σ daun
Σ buah
Tinggi
Panjang daun
I
528
12
65 cm
7,5 cm
II
332
9
45 cm
6,5 cm
III
232
6
25 cm
6 cm
Rata-rata
364
9
45 cm
6,67 cm

Sampel
Lebar daun
Konstanta
Luas daun
Luas keseluruhan daun
I
3 cm
0,9
25 cm
13.200 cm
II
2,5 cm
1,08
15 cm
4.980 cm
III
2 cm
0,48
25 cm
5.800 cm
Rata-rata
2,5 cm
0,82
21,67 cm
7993,33 cm
Perhitungan konstanta :
Ulangan I luas daun(cm2) = konstanta x panjang x lebar
25 = konstanta x 7,5 x 3
25 = konstanta x 22,5
Konstanta =
Konstanta = 0,9
Ulangan II luas daun(cm2) = konstanta x panjang x lebar
15 = konstanta x 6,5 x 2,5
15 = konstanta x 16,25
Konstanta =
Konstanta = 1,08
Ulangan III luas daun(cm2) = konstanta x panjang x lebar
25 = konstanta x 6 x 2
25 = konstanta x 12
Konstanta =
Konstanta = 0,48

Table data daun kacang tanah setelah dioven
ulangan
Berat daun setelah dioven
Berat seluruhnya setelah dioven
I
0,06 gram
31,68 gram
II
0,06 garm
19,92 gram
III
0,,08 gram
18,56 gram
Jumlah
0,,2 gram
70,16 gram
Rata-rata
2,06 gram
23,39 gram

Luas daun seluruhnya =
=
= 5388,18 gram/cm





VI.PEMBAHASAN
Pada tanaman jagung yang sehat memiliki nilai konstanta lebih dari 5 maka dinyatakan tanaman tersebut cukup sehat begitu juga pada tanaman kacang tanah apabila nilai konstantanya lebih dari 15 maka tanaman tersebut dinyatakan sehat. Dalam hasil pengamatan kami, penanaman jagung dan tanaman kacang tanah dengan sistem pertanian organik.pada perhitungan diatas hasil yang kami dapat pada ulangan I-III adalah 0,82 pada tanman kacang tanah, pada tanaman jagung nilai konstantanya adalah 1,15 menurut teori yang ada tanaman jagung dan kacang tanah termaksud tanaman yang kurus, penyebab dari semua ini adalah :
1.Perawatan yang kurang intensif, karena pada waktu perawatan berjalan para mahasiswa khususnya kelompok II mudik untuk berlebaran.
2.Kurangnya pupuk organik yang diberikan pada tanaman tersebut dan kurangnya modal.
3.Terserangnya hama dan penyakit seperti :
a.Lalat Bibit (Atherigona exigua Stein)
Hama ini menyerang pada bagian benih jagung dan dapat juga menjadi hama padi gogo serta jenia rumput-rumputan lain.
b.Ulat Pemotong (Spodoptera litura)
Ulat ini sering menyerang pucuk daun dengan cara memotong, ulat tersebut juga digolongkan sebagai ulat pemotong dengan terpotongnya pucuk daun, maka pertumbuhan tanaman tersebut terganggu.
c.Penyakit Bercak Daun (Leaf bligh)
Penyakit ini menyerang pada bagain daun akibatnya daun akan mongering dan mati sehingga menggagu pemasakan makanan didalam daun, dan pertumbuhannya terhambat.
4.Keadaan iklim yang kurang mendukung dalam pertumbuhan tanaman-tanaman ini. Seperti : curah hujan yang kurang baik, akibatnya air yang berlebihan.

VII.KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa tanaman jagung dan kacang tanah tersebut kurang bagus ataupun dikatakan kurus dan tidak memuaskan pada pertumbuhannya. Umumnya tanaman jagung dan kacang tanah dapat tumbuh sehat, apabila unsur hara yang tersedia pada tanah dapat mencukupi kebutuhan tanaman tersebut. Disamping itu tanaman ini kurang perawatan dan adanya gangguan dari hama maupun penyakit. Curah hujan yang ada pada saat itu juga menggagu pertumbuhan tanaman jagung dan kacang tanah.






















DAFTAR PUSTAKA
Aak. 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius. Yogyakarta

Subandi, Syam Mahyuddin Dan Yuswadi. 1985. Hasil Penelitian Jagung, Sorgum, Terigu. Badan Penelitihan Dan Pengembangan Pertanian. Bogor.



























LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK SISTEM PERTANIAN




Telah Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Sistem Pertanian Di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian. Di Yogyakarta Pada Tanggal ….. Januari 2006


Tim Pengampu
Mata Kuliah Sistem Pertanian
Semester I Tahun Akademik 2005/2006




Dosen






Ir. SUWONDO, MS
NIP.080 044 046


Dosen






Ir. NUGROHOTOMO
NIP. 080 141 004



Mengetahui :
Ketua STPP Magelang





DR. Ir. THOMAS WIDODO, MEd.
NIP. 080 062 640

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Prakek Sistem Pertanian.
Adapun laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti ujian Mata Kuliah Sistem Pertanian Tahun Akademik 2005 / 2006 di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Jurusan Penyuluhan Pertanian di Yogyakarta.
Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
1.Bapak DR. Ir. Thomas Widodo, MEd. Selaku Ketua STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian di Yogyakarta.
2.Bapak Ir. Suwondo, MS. Selaku dosen pengampu Mata Kuliah Sistem Pertanian.
3.Ir.Nugrohotomo. Selaku dosen pengampu Mata Kuliah Sistem Pertanian.
4.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami sebagai penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat berguna bagi penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.










LAPORAN
PRAKTEK SISTEM PERTANIAN















OLEH :
KELOMPOK II (DUA)

1.Emil Mufti : 05.1.4.05.0194
2.Erwin : 05.1.4.05.0195
3.Linariati : 05.1.4.05.0202
4.Muhammad Yakub : 05.1.4.05.0204
5.Naroh : 05.1.4.05.0207
6.Rahmat Idris : 05.1.4.05.0212
7.Slamet Mustofa : 05.1.4.05.0217
8.Wahyudi : 05.1.4.05.0225




SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
DI YOGYAKARTA
2006
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
I. Pendahuluan 1
II. Tinjauan Pustaka 2
III. Alat dan Bahan 3
IV. Pelaksanaan 4
V. Hasil Pengamatan 4
VI. Pemahasan 10
VII. Kesimpulan 11
Daftar Pustaka 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar