Sabtu, 10 Januari 2009

Sistem Penyuluhan

Lembar : A

PETUNJUK PENYULUHAN

Judul : Pengendalian Penyakit Patek (Antraknosa) Pada Tanaman Cabai

TIK : Agar setelah penyuluhan peserta trampil dalam melakukan pengendalian Penyakit Patek (Antraknosa) Pada Tanaman Cabai.
Alat dan Bahan : Alat tulis, spidol, kertas koran.
Informasi Pokok : Teknik Pengendalian Penyakit Patek (Antraknosa) Pada Tanaman Cabai.
Informasi Penunjang : Sistem pengendalian alami.
Metode : Ceramah dan Diskusi
Waktu : 100 menit
No.
Kegiatan Pernyuluhan
Waktu (Menit)
Alat Bantu / Bahan / Gambar
1.
2.
3.

4.


5.

6.
7.
8.
Siapkan alat dan bahan
Menjelaskan susunan acara penyuluhan.
Menjelaskan latar belakang dilakukannya penyuluhan
Menjelaskan tanda-tanda serangan penyakit patek (Antraknosa) pada tanaman cabai
Menjelaskan cara pengendalian penyakit patek (Antraknosa) pada tanaman cabai
Memaparkan sistem pengendalian alami
Diskusi dan evaluasi
Penutup
10
10
15

15


20

10
15
10
Alat bantu, bahan
Kertas koran, spidol
Kertas koran, spidol

Audio visual, kertas koran, sepidol.


Audio visual, kertas koran, sepidol.


Lembar evaluasi



Yogyakarta, Desember 2008
Penyusun


N A R O H
Lembar : B
INFORMASI POKOK
Judul : Pengendalian Penyakit Patek (Antaknosa) Pada Tanaman Cabai.

PENDAHULUAN
Organisme penganggu tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi tanaman di Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Organisme pengganggu tanaman secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu hama, penyakit dan gulma. Perkembangan hama dan penyakit sangat dipengaruhi oleh dinamika faktor iklim. Sehingga tidak heran kalau pada musim hujan dunia pertanian banyak disibukkan oleh masalah penyakit tanaman sperti penyakit kresek dan blas pada padi, antraknosa cabai dan sebagainya. Sementara pada musim kemarau banyak masalah hama penggerek batang padi, hama belalang kembara, serta thrips maupun patek pada cabai

TINJAUAN PUSTAKA
Ada beberapa penyakit pada tanaman cabai diantaranya adalah penyakit Patek (Antraknosa) yang disebabkan oleh Colletotrichum capsici menyebabkan kerugian yang sangat besar baik didaerah tropis maupun subtropis (Agrios,1997). Pathogen Antraknosa dapat menyerang cabai mentah, cabai matang atau cabai yang sudah dipasarkan sehingga menyebabkan buah membusuk-kering dan tidak dapat dipasarkan (Martoredjo,1984)
MATERI PENYULUHAN
Ciri-ciri serangan penyakit patek (antraknosa) pada tanaman cabai
Penyakit Patek (antraknosa) pada tanaman cabai sangatlah sulit untuk dikendalikan apabila sudah menyerang, diantaranya disebabkan oleh benih yang kurang sehat.
Gejalanya ada dua macam yaitu:
1.Colletrotichum sp
Jamur ini menyerang pada bagian tengah buah cabai serta serangannya pada buah cabai yang tua.
2.Glocosporium sp
Sedangkan Glocosporium sp menyerang pada bagian ujung atau pucuk buah cabai serta serangannya pada buah cabai mudah maupun tua.
Pengendalian penyakit patek (Antraknosa) pada tanaman cabai.
Dengan adanya penyakit tersebut pada tanaman cabai maka ada beberapa cara pengendalian yang dapat digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Pengendalian Dengan Cara Penggunaan Benih Sehat
a.Cabai yang akan dijadikan benih harus berasal dari tanaman serta lingkungan yang sehat atau tidak terkena hama penyakit.
b.Buah cabai yang diambil bijinya harus berbentuk sempurna, tidak cacat, bebas hama penyakit dan umurnya cukup tua,
c.Cabai yang akan di jadikan benih berasal dari hasil panenan 3,4,5,6,7
d.Buah cabai yang diambil 1/3 dari buah cabai, tetap ditengan bagian buah cabai.
2.Faktor Penyebab Penyakit Patek (Antaknosa)
a.Penggunaan pupuk N yang terlalu banyak, menyebabkan tanaman menjadi rimbun dan kelembaban meningkat akhirnya timbul jamur. Dengan demikian pupuk N harus dikurangi.
b.Kelembaban iklim mikro, dimana kelembaban ini timbul akibat jarak tanam yang terlalu rapat serta pemangkasan yang tidak dilakukan.
c.Percikan air hujan atau air siraman yang mengenai buah cabai. Akibatnya buah cabai diselimuti air hujan atau air siraman tersebut menimbulkan jamur. Maka untuk pengendaliannya harus menggunakan MPHP atau penutup tanah.
3.Pengendalian Dengan Penggunaan Agen Hayati
a.Gliocladium sp
b.Thricoderma sp
c.Dapat juga menggunakan agen hayati yang bersifat endopit dimana agen hayati ini dapat masuk kedalam bagian tanaman serta dapat membunuh jamur dan bersosialisasi dengan tanaman iduk atau tanaman inang.
4.Fungisida
Lembar : C

INFORMASI PENUNJANG
Judul : Sistem Pengendalian Alami
Bagaimana sikap kita dan apa yang harus kita lakukan agar sistem pengendalian alami tetap berjalan?
a.Penggunaan bahan organik setiap melakukan budidaya
Dimana bahan organik memiliki manfaat sebagai berikut:
1)Bahan organik dapat memberikan keuntungan bagi tanaman dan sekitarnya.
2)Bahan organik mampu menyediakan unsur hara terlengkap.
3)Bahan organik dapat memberikan kehidupan bagi musuh alami.
4)Bahan organi juga dapat menyimpan air lebih lama karena bahan organik bersifat lengas yang tinggi.
b.Introduksi musuh alami
Intoduksi ini termaksud dalam pemanfaatan tanah-tanah yang relatif tidak pernah diolah. Seperti contoh tanah yang terdapat dibawah pohon bambu, karena pohon bambu tidak pernah dilakukan pemupukan kimiawi akibatnya kehidupan mikroorganisme yang ada didalam tanah tetap terjaga dengan baik.
c.Konservasi Musuh alami
Konservasi Musuh Alami ini termaksud penyelamatan musuh alami, seperti contoh jangan melakukan pembakaran jerami sebab di tumpukan jerami terdapat ribuan mikro organisme yang dapat menguntungkan bagi pertanian.



Lembar : D
EVALUASI PERFORMASI
Judul : Pengandalian Penyakit Patek (Antraknosa) Pada Tanaman Cabai

No
Kegiatan
Aspek
Indikator / Kriteria
Nilai
Penilai
Ket
A
B
C
Peserta
Penyuluh
X
1.
Mengidentifikasi tanda serangan Penyakit Patek (Antraknosa)

Ketepatan
Mampu menunjukkan tipe tanda serangan :
A.3
B.2
C.1







3.
Menentukan cara pengendalian Penyakit Patek (Antraknosa)
Ketepatan
Mampu memilih dan menentukan jenis pengendalian:
A.Tepat
B.Kurang tepat
C.Tidak tepat









Keterangan :
A = Baik
B = Cukup Baik
C = Kurang Baik
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
Paraf Penyuluh
A
B
C







Yogyakarta, Desember 2008
Penyusun


N A R O H
Lembar : E
EVALUASI AKHIR
Judul : Pengandalian Penyakit Patek (Antraknosa) Pada Tanaman Cabai

1.Bagaimana melakukan identifikasi tanda-tanda serangan Penyakit Patek (Antraknosa)?
2.Bagaimana cara menentukan pengendalian yang tepat?
3.Kapan pengendalian Cabai dilakukan?









Yogyakarta, Desember 2008
Penyusun


N A R O H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar