Minggu, 11 Januari 2009

Kesehatan

Asam Folat Cegah Cacat Tabung Syaraf 
Gizi.net - Wanita yang pernah mengalami cacat tabung syaraf (NTD) berisiko tinggi untuk kembali mengalaminya pada kehamilan berikutnya. 

Pernahkah membayangkan bila bayi lahir dalam kondisi tulang belakangnya berlubang atau kepala tak bertempurung? Jelas kondisi itu sangat menakutkan. Masyarakat kerap kali menghubungkannya dengan masalah magis. Tentu saja hal itu tak benar. 

Kondisi tersebut merupakan cacat tabung syaraf (neural tube defect)- NTD. Kelainan janin ini kerap terjadi dan banyak faktor penyebabnya. Kejadian itu berlangsung saat pembentukan janin di dalam kandungan. 

NTD mulai terbentuk pada dua hingga empat minggu usia kehamilan. Sementara itu, kehamilan biasanya baru disadari oleh seorang wanita setelah kandungan berusia lima hingga enam minggu.

''Karena itu, perempuan harus sangat memahami hal ini. Bagi mereka yang ingin hamil sebaiknya kehamilannya dipersiapkan sebaik mungkin. Demikian juga berbagai asupan yang mendukung kehamilannya kelak,'' ujar ahli obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Noroyono Wibowo SpOG.

Tentang betapa penting asam folat bagi ibu hamil, Noroyono menjelaskan bahwa NTD pada kandungan disebabkan banyak faktor. Di antaranya faktor keturunan, obesitas, penderita diabetes tipe satu yang tergantung pada insulin, dan penderita epilepsi yang mengonsumsi obat-obatan penghambat asam folat seperti antiepilepsi. Wanita yang pernah mengalami NTD juga berisiko tinggi untuk kembali mengalaminya pada kehamilan berikutnya. 

spina bifida
Tiga jenis NTD yang utama adalah anencephaly (janin tanpa tengkorak kepala), spina bifida (tulang belakang yang tidak tertutup sempurna), dan encephalocele (tonjolan di belakang kepala). Dari ketiga jenis kelainan janin tersebut spina bifida yang paling sering terjadi, sekitar 65 persen.

Sebenarnya NTD bisa dideteksi dengan menggunakan ultra sonografi (USG) ketika janin masih dalam kandungan. USG dilakukan saat kandungan berusia 12-13 minggu. Khusus untuk kasus spina bifida, operasi intrauterin (dalam rahim) untuk menutup lubang pada tulang belakang janin bisa dilakukan saat kandungan berusia 20 minggu. 

Walau begitu, pembedahan pada pasien NTD harus dilakukan berkali-kali. NTD pun sering mendatangkan efek berupa kelumpuhan seumur hidup pada anak, kesulitan mengontrol kencing atau feses, problem dalam proses belajar, hydrocephalus (kepala membesar berisi cairan), alergi, dan meningkatnya masalah kesehatan anak seiring dengan bertambahnya usia.

Mengatasi NTD membutuhkan biaya yang sangat besar. Menurut studi di AS, seorang anak memerlukan biaya sebesar 532 ribu dolar AS selama masa hidup untuk mengatasi NTD.

Fungsi asam folat
Dalam masa pembentukan janin, unsur yang paling utama yang dibutuhkan adalah asam folat. Folat banyak terdapat pada segala jenis sayuran hijau. Di samping itu, asam ini juga banyak terdapat pada buah-buahan (jeruk, alpukat), daging, hati, dan ikan. 

Karena begitu pentingnya asam folat, Noroyono menyarankan agar mereka yang siap untuk hamil mengonsumsi bahan ini. Menurutnya, asam folat perlu diberikan mulai empat bulan sebelum kehamilan. Ini didasarkan pada kenyataan bahwa banyak wanita tidak tahu pasti kapan dirinya akan hamil.

Pada penyakit kardiovaskular, asam folat akan menurunkan kadar homocysteine dalam darah. Tingginya kadar homocysteine berhubungan dengan tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit kardiovaskular, dan stroke. Rendahnya kadar folat mempercepat efek buruk zat-zat karsinogen dalam tubuh.

Asam folat berfungsi sebagai antidepressi. Zat ini dapat meningkatkan gairah kejiwaan seseorang. Orang yang kekurangan asam folat cenderung depresi. Kekurangan asam folat juga bisa menyebabkan kerontokan rambut, kelelahan, insomnia, serta kesulitan mengingat. Folat juga terbukti dapat menurunkan risiko kanker payudara pada wanita yang mengonsumsi alkohol. 

Folat tergolong vitamin B yang larut dalam air dan cepat rusak bila terpapar panas. Jadi, untuk mengonsumsinya, dianjurkan tak memasak lebih lama atau menyeduhnya dengan air panas. Ketika mengonsumsi asam folat sebaiknya disertai dengan asupan vitamin C, B12, atau B6 untuk mengoptimalkan penyerapannya dalam tubuh. 

Selain bagi wanita, asam folat juga sangat dibutuhkan oleh kaum pria. Secara umum asam folat juga berguna bagi semua orang. Zat ini memiliki efek positif terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit-penyakit kardiovaskular, kanker, mood disorder atau gangguan gairah kejiwaan, serta mengurangi anemia.




Besarnya Kebutuhan 

Aahli obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Noroyono Wibowo SpOG mengungkapkan, mengonsumsi asam folat adalah cara paling murah. Departemen Kesehatan AS, US Department of Health and Human Services, merekomendasikan asupan asam folat sebesar 400 mikrogram per hari bagi semua wanita. Sementara itu, bagi wanita hamil, kebutuhannya semakin tinggi lagi.

Jumlah asupan ini bisa mencegah NTD sebesar 50-70 persen. Sedangkan wanita dengan riwayat NTD sebelumnya memerlukan empat miligram asam folat per hari dan mengonsumsinya empat bulan sebelum kehamilan.

Untuk kebutuhan asam folat harian, memang tak cukup lewat makanan dan asupan sayuran. Karena itu, bentuk asam folat sintetis yang mampu memenuhi kebutuhan hariannya sangat dibutuhkan, apalagi bagi mereka yang hamil. 

Kebutuhan bagi wanita usia subur mengonsumsi 400 mikrogram asam folat sintesis merupakan tambahan dari asam folat alamiah. ''Ini karena daya serap tubuh terhadap asam folat alami yang terdapat pada bahan makanan rendah dibandingkan terhadap asam folat sintesis, yaitu setengahnya,'' sambung Noroyono. 

Karena itu, wanita perlu mengonsumsi asam folat dalam dosis yang besar 400 mikrogram untuk mencegah kekurangan. ''Jangan khawatir, kelebihan asam folat tidak menimbulkan efek samping karena zat ini larut dalam air.''

Kandungan asam folat pada bahan makanan alami, papar Noroyono, hanya sedikit sehingga perlu mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang sangat banyak. Karena itu, katanya, cara praktis untuk memenuhi kebutuhan folat adalah melalui suplemen dan makanan berfortifikasi (asam folat sintesis).

Di negara-negara tertentu, salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan asam folat dilakukan melalui fortifikasi (memperkaya) makanan dengan asam folat seperti pada roti. Hal ini belum bisa dilakukan di Indonesia karena harganya yang mahal.

Sumber: Republika Online - Selasa, 13 April 2004 - Penulis : wed



Tidak ada komentar:

Posting Komentar