Minggu, 11 Januari 2009

Puisi

Oleh: Naroh/Mr.Aan

RINTIHAN HATI

Sejauh mata memandang
Sedekat telinga mendengar
Setahun sudah ku merantau
Demi mencari ilmu dan pengalaman
Waktu yang terus berlalu
Seperti tiada rasa dan kasa
Hidup yang jauh dari keluarga
Bagaikan hidup tanpa cinta
Hati kecil sering berkata
“Apa guna engkau kuliah, kalau engkau tak bekerja jua”
Tiiga tahun belum terlewati
Hati ini gelisah dan sedih
Akan melewati hidup yang susah
Dan menanti datangnya wisudah








BANGSAKU

Negriku….
Negri yang makmur lagi subur
Bangsaku…
Bangsa Indonesia
Hai…putra pertiwi
Sadarkah engkau apa yang engkau lihat
Apa yang engkau dengar
Rintihan orang-orang yang susah
Tangisan anak-anak yang kehilangan ibU / bapaknya
Tidakkah engkau berpikir
Apa yang mereka rasa
Kita yang susah ini masih ada yang lebih susah
Kita senang ini masih ada yang lebih senang
Hai….putra pertiwi
Hanya eangkaulah yang dapat merubah nasip mereka
Bantulah mereka…..
Dan didiklah mereka……..
Demi negri dan bangsa ini.



ALAM

Matahari yang terbit dipagi hari
Embun menetes dari dedaunan 
Angin bertiup menggoyangkan pohon
Percikan air ditepi sungai
Terdengar kicauan suara burung
Terlihat gunung yang indah
Waktu yang terus berlalu
Dikala petang telah datang
Saatnya matahari Akan terbenam
Akan berakhirnya siang
Akan timbulnya malam
Inilah hidup….
Siang berganti malam
Malam berganti siang
Begitulah seterusnya
Dan seterusnya…….






INSAN

Hati yang terluka
Cinta yang membara
Kau tak tahu isi hatiku
Bila mana hati ini berkata
Aku menyayangimu
Hidup hanyalah sekali
Tapi hidup punya arti
Kamana entah kamana
Tangisan isi hati ini
Menanyakan hidup seperti ini
Bulan yang bersinar
Bintang yang terang
Tapi cintaku tak perna menyatu
Hai pujangga
Mengapa engkau buatku begini
Hati adalah jiwa
Jiwa adalah hati
Arti semua ini punya makna dan tanya
Kemana harus ku bawah
Deruta hati yang terluka


KEHANCURAN

Hidup punya arti
Hanya hidup yang membuatku begini
Cinta yang lama kucari
Terhampar tiada arti
Bintang bersinar air mengalir
Ibarat hidup yang berjalan tiada henti
Cinta memang indah
Cinta membawa asmara
Cintalah yang membuatku sensara
Cintalah yang memisahkan diriku dengan dirinya
Tuhan……
Mana yang lebih baik untukku
Mana yang dapat menghiburku
Hanya diam yang ku bawa
Sedih yang ku rasa
Gelisa yang tak berhenti jua






HAMPARAN HATI

Mata yang indah
Seindah permata
Jauh ku memandang
Terasa ia disampingku
Dengar ku mendengar
Suara rintihan hati ini
Hidup yang tak ingin jauh darinya
Hari demi hari
Tapi ia tak mau mengerti
Bulan terus berlalu
Cinta ku tetutup dan terhapus sendirinya
Ya, ALLAH……
Persatukanlah hamba dengannya
Jadikanlah hamba pendampingnya
Seperti engkau jadikan bulan dan bintang
Seperti engkau jadikan awan dan alam
Tapi……..
Diri ini merasa
Seakan-akan jauh darinya
Seolah-olah akan terpisah denganya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar